Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid 19 Kabupaten Nunukan, kembali menerima notifikasi hasil pemeriksaan swap dari Balai Kesehatan Jakarta melalui Dinas Kesehatan Pemprov Kaltara, Kamis (14/5/2020) malam.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono mengatakan, pada 3 Mei lalu telah dikirim sampel swap untuk folowup untuk pasien 12 masih dinyatakan positif swap pertama dan kedua. Pasien 6 merupakan negatif swap pertama negatif swap kedua belum keluar. Pasien 16 dua kali swap negatif dan dinyatakan sembuh, pasien 10 swap pertama dan kedua negatif juga dinyatakan sembuh. Pasien 9 dua kali pengambilan swap masih dinyatakan positif.
Pasien 7 swap pertama negatif dan swap kedua positif sehingga belum dinyatakan sembuh. Pasien 18 swap pertama positif dan swap kedua negatif belum disimpulkan sembuh. Pasien 19 swap pertama negatif dan untuk swap kedua belum dikeluarkan. Pasien 17 swap pertama positif, swap kedua negatif. Pasien 8 swap pertama negatif dan swap kedua positif, pasien 13 swap pertama negatif dan swap kedua positif. Pasien 5 merupakan WNA swap pertama negatif dan swap kedua positif, pasien 11 swap pertama dan kedua positif.
“Ada juga pasien diagnosa merupakan tiga nakers dan satu tenaga kesehatan Puskesmas Long Bawan hasil pemeriksaan swap negatif dan ada juga PDP dari Krayan hasil pemeriksaan swap negatif” kata Aris Suyono.
Selain itu ada juga di Nunukan yakni dua nakers RSUD Nunukan hasil pemeriksaan negatif dan satu tenaga medis juga negatif. Begitu pula OTG dari Balita juga dinyatakan negatif. Sementata satu pasien PDP dari Sei Menggaris dinyatakan negatif.
Untuk sampel folowup sebanyak 14 orang dan baru keluar sebanyak 13 orang, dua orang dinyatakan sembuh pasien 16 dan pasien 10. Sedangkan pasien lain yang belum dinyatakan sembuh dengan salah satu hasil swap negatif. Merupakan perkembangan yang mengembirakan, diharap swap selanjutnya dapat negatif.
“Untuk sampel diagnosa yang dikirim 9 Mei lalu, baru 9 sampel yang keluar masih ada 2 sampel yang belum keluar hasilnya, jadi semua sampel yang 9 ini dinyatakan negatif 6 diantaranya adalah tenaga kesehatan ,” ujarnya. (lan)





